Phnom Penh sudah memohon dorongan Malaysia selaku Pimpinan ASEAN buat melepaskan 18 tentara Kamboja yang ditawan oleh Thailand. Belasan tentara itu ditawan sepanjang perang 5 hari di selama perbatasan pada bulan kemudian.

Juru bicara Departemen Pertahanan Nasional Kamboja Letnan Jenderal Maly Socheata berkata militer Thailand sudah mengonfirmasi kalau para tentara tersebut nyaman serta kalau pemerintah lagi dalam pembicaraan buat pembebasan mereka.
Baginya, pemerintah Kamboja terus menekan Thailand buat memesatkan pemulangan pasukan tersebut dengan nyaman.“ Departemen Pertahanan Nasional serta tentara Kamboja tidak hendak sempat meninggalkan anggotanya, dalam kondisi apa juga,” kata Maly, bagi halaman Facebook Departemen Data Kamboja, semacam dilansir dari Bernama.
Permintaan departemen tersebut timbul sebagian hari saat sebelum pertemuan Komite Perbatasan Universal( GBC) dijadwalkan berlangsung di Kuala Lumpur pekan depan. Kedua negeri orang sebelah ini mempunyai sejarah panjang dalam upaya memaksakan kedaulatan di selama perbatasan bersama mereka yang membentang selama 817 km di Kamboja utara.
Konflik terkini diawali dengan bentrokan pendek antara pasukan Thailand serta Kamboja pada 28 Mei, yang bertambah jadi bentrokan bersenjata pada 24 Juli. Sebanyak 20 tentara Kamboja ditawan oleh tentara Thailand sehabis bentrokan tersebut.
Pada hari Jumat, Thailand melepaskan 2 tentara Kamboja yang terluka. Pertempuran menyudahi sedangkan pada hari Senin, 28 Juli, sehabis Kamboja serta Thailand menyepakati gencatan senjata lekas serta tanpa ketentuan dalam pertemuan spesial di Putrajaya yang diselenggarakan oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.